Setiap tahun, hampir 800.000 orang mengalami stroke baru atau berulang. Dengan kata lain, stroke terjadi setiap 40 detik. Sayangnya, stroke juga merenggut nyawa setiap empat menit. Dengan statistik seperti ini, saat ini stroke menjadi penyebab kematian kelima di AS, serta penyebab utama kecacatan orang dewasa. Namun, hingga 50 persen stroke dapat dicegah. Tahukah Anda tindakan terbaik untuk bertahan hidup dari stroke?
Apa itu Stroke?
Stroke terjadi ketika aliran darah ke suatu area otak terputus. Sel-sel otak mati karena kekurangan oksigen dan glukosa yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Ketika sel-sel otak mati selama stroke, kemampuan yang dikendalikan oleh area otak tersebut seperti memori dan kontrol otot akan hilang. Ada dua jenis stroke:
Stroke Iskemik
Stroke ini mirip dengan serangan jantung, hanya saja terjadi di pembuluh darah otak. Gumpalan bisa terbentuk di pembuluh darah otak, di pembuluh darah yang menuju ke otak, atau bahkan di pembuluh darah di tempat lain di tubuh yang kemudian menuju ke otak. Gumpalan ini menghalangi aliran darah ke sel otak. Stroke iskemik juga dapat terjadi ketika terlalu banyak plak (timbunan lemak dan kolesterol) yang menyumbat pembuluh darah otak. Sekitar 80% dari semua stroke adalah iskemik.
Stroke Hemoragik
Stroke dalam kategori ini terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah. Akibatnya darah merembes ke jaringan otak sehingga menyebabkan kerusakan sel otak. Penyebab tersering dari jenis stroke ini adalah tekanan darah tinggi dan aneurisma. Aneurisma adalah ketipisan pada dinding pembuluh darah.
Mungkinkah Mencegah Stroke?
Penelitian menunjukkan bahwa 50 persen dari semua stroke dapat dicegah. Pria berusia di atas 65 tahun dengan riwayat keluarga stroke memiliki risiko tertinggi terkena stroke. Meskipun faktor-faktor seperti usia dan riwayat keluarga merupakan faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan, ada beberapa cara yang dapat dikontrol untuk menurunkan risiko stroke. Ingatlah faktor-faktor berikut saat mengakses pencegahan stroke:
Tekanan Darah tinggi
Tekanan darah adalah kekuatan tekanan darah ke dinding arteri Anda. Jika terlalu tinggi, hati Anda harus bekerja lebih keras. Hal ini tidak hanya menyebabkan kerusakan parah pada arteri Anda, tetapi juga dapat menyebabkan penyakit jantung, penyakit ginjal, dan stroke. Padahal, tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama terjadinya stroke baik pada pria maupun wanita. Memantau tekanan darah Anda, mengobati tekanan darah tinggi, dan secara aktif bekerja untuk menurunkan tekanan darah Anda, adalah langkah penting untuk mencegah stroke.
Diabetes yang Tidak Terkontrol
Diabetes terjadi ketika pankreas menghasilkan sangat sedikit atau tidak ada insulin atau ketika tubuh tidak merespon insulin dengan baik. Orang yang menderita diabetes dua sampai empat kali lebih mungkin mengalami stroke dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes. Hubungan antara diabetes dan stroke berkaitan dengan cara tubuh menangani glukosa darah untuk menghasilkan energi. Ketika penderita diabetes memiliki terlalu banyak glukosa dalam darahnya, sel-selnya tidak menerima kekuatan yang cukup. Seiring waktu, glukosa ini dapat menyebabkan peningkatan timbunan lemak atau penggumpalan di bagian dalam dinding pembuluh darah. Gumpalan ini dapat mempersempit atau menyumbat pembuluh darah di otak atau leher, memutus suplai darah, menghentikan oksigen ke otak, dan menyebabkan stroke. Menjaga diabetes tetap terkendali adalah langkah besar untuk mencegah stroke.
Pilihan Gaya Hidup
Pilihan yang kita buat tentang gaya hidup kita berdampak besar pada risiko stroke. Dalam hal pencegahan stroke, obesitas, merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan adalah tiga indikator risiko teratas. Merokok membuat Anda dua kali lebih mungkin meninggal jika Anda terserang stroke dan meningkatkan kemungkinan Anda terkena stroke. Asap rokok memengaruhi kadar kolesterol Anda; Jika terlalu banyak kolesterol dalam darah Anda, dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Obesitas dapat meningkatkan risiko stroke akibat peradangan akibat jaringan lemak berlebih. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan aliran darah dan meningkatkan risiko penyumbatan. Terakhir, konsumsi alkohol yang berlebihan berkontribusi pada terjadinya stroke karena memperburuk faktor risiko stroke lainnya seperti tekanan darah tinggi dan obesitas.
Gejala Stroke
Kesempatan terbaik Anda untuk selamat dari stroke adalah mendapatkan perawatan medis segera. Jangan menunda menelepon 911 jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala stroke. Stroke adalah keadaan darurat medis, dan perawatan segera dapat menyelamatkan hidup Anda dan meningkatkan kemungkinan pemulihan penuh. Tanda-tanda stroke meliputi:
- Kelemahan atau mati rasa yang terjadi di wajah, lengan, atau tungkai di salah satu sisi tubuh.
- Kehilangan penglihatan atau redup. Sering digambarkan sebagai tirai yang jatuh, hal ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata.
- Kehilangan bicara atau kesulitan mendengar. Dengan kata lain, waspadalah terhadap kurangnya pemahaman tentang apa yang dikatakan orang lain.
- Sakit kepala parah mendadak tanpa penyebab yang diketahui.
- Kehilangan keseimbangan atau berjalan tidak stabil, biasanya dikombinasikan dengan gejala lain.
Meski stroke terjadi setiap 40 detik, Anda tidak harus menjadi korban. Mulailah bekerja untuk meningkatkan kesehatan Anda sekarang dan kurangi faktor risiko Anda.